Picture


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakattuh

Mo Sidik's Standup Syariah (SAS) kini hadir kembali, setelah sukses mengguncang event-event Ramadhan tahun lalu.. 





STAND UP SYARIAH (SAS)

1. SAS adalah stand up comedy yang dirancang untuk event-event yang bernafaskan agama Islam, terutama di bulan Ramadhan

2. Materi SAS adalah materi agama Islam, sesuai dengan Syariah (beberapa fakta dan materi telah di cross check dengan buku M. Quraish Sihab Menjawab) dibawakan dengan clean, insya Allah halal materinya

3. Tidak menggurui, meskipun set-nya sarat dengan pesan dan renungan, tapi dikemas dengan komedi standup

4.Set SAS berdurasi 7 menit sampai 25 menit, cocok untuk acara-acara menjelang berbuka, atau setelah buka puasa.

5. Untuk Event Corporate, materi akan diajukan terlebih dahulu untuk approval client.

6. Bisa dipaket juga dengan MC,Voice Over (untuk yang ini, sudah berpengalaman dari tahun 1999) dan Ustad Ambya, seorang penghapal Al-Qur'an yang kalau mengaji, pasti akan menyentuh lubuk hati Anda yang paling dalam

7. Materi SAS sudah teruji, pernah dibawakan di berbagai event di Indonesia. Juga di Saudi Arabia, Malaysia, dan Afghanistan

8. Pada akhir Ramadhan tahun ini, MO Akan beradu akting dengan Raditya Dika di film-nya yang terbaru : Manusia Setengah Salmon

-------------------------------------------
Mo Sidik adalah comic jebolan Kompetisi Standup Comedy Indonesia Kompas TV (5 Besar Se-Indonesia..) Sudah pernah tampil di depan orang-orang penting Indonesia, dari Walikota, Gubernur sampai Yusuf Kalla. Mo Sidik punya acara sendiri bareng Raditya Dika di Kompas TV namanya: Action Comic seminggu sekali tiap hari Rabu Malam jam 20:00, Lalu juga regularly tampil di METRO TV : Stand Up Show, dan Battle Of Comics. 
    
Mo Sidik juga telah tampil di panggung Internasional: Australia, Malaysia, Singapura, Hongkong, Macau, Saudi Arabia dan Afghanistan (iya dia salah satu rombongan Farhan yang ikut terjebak di Kabul karena serangan Taliban)

Contoh video-video Mo Sidik bisa diliat di web ini:

www.mosidikISBIG.com

Kalo mau download profil (cocok buat langsung diajuin ke klien, karena sudah dirancang: EO friendly.. ada testimoni, ada foto buat presentasi power point anda)

http://bit.ly/profilmo

direct linenya: HEKA 081317700900

kalo mau ngonsep, mau nanya-nanya, mau nawar, mau book, mau curhat juga boleh

harga: Friendly laah.. bisa diatur..


 
Tertahan di Kabul, Masuk Bunker

Pada tanggal 15 April 2012, pukul 08:00, kami berempat beramah tamah dengan staf KBRI di Kabul, yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari Hotel Park Star bapak Endang Rohiyat, dan diterima baik di KBRI oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Bp. Mohammad Ichsan.

Setelah dijamu makan siang oleh KBRI, sekitar pukul 13:00 waktu Kabul, kami berempat kemudian berpamitan menuju hotel Park Star Kabul karena akan check out dan berencana mengejar penerbangan ke Dubai pukul 16:40 untuk kembali ke Tanah Air segera.

Namun ketika kami sudah siap meninggalkan hotel Park Star Kabul pukul 13:30, tiba-tiba pihak keamanan hotel melarang kami berangkat menuju Bandara International Kabul. “No, we got suicide bombers. You must go back inside and stay!”

Kami menurut, sambil berpikir mudah-mudahan masih bisa mengejar pesawat kami ke Dubai. Dan kami pun kembali duduk di lobby hotel.

Tidak lama kemudian terdengar rentetan tembakan senjata api dan ledakan di luar pagar hotel. Dan kepala bagian keamanan hotel, seorang laki-laki kekar kulit putih berkebangsaan Inggris, dengan pakaian lengkap siap perang sambil membawa senjata berat, menunjuk kami dan berkata ”All of you, leave your luggage here! And go downstairs, to the bunker. We got a suicide bomber and a possibility of Hotel’s raid and attack! NOW!”

Semua tamu harus turun dan masuk ke dalam bunker hotel PARK STAR!

Berbeda dari hotel KABUL STAR yang terletak tidak jauh dari PARK STAR. KABUL STAR terletak di tepi jalan protokol kota Kabul, dengan pengamanan tanpa pagar tinggi/benteng. Akibatnya Kabul Star menjadi sasaran serangan pihak bersenjata. Pihak Colombo Plan mengikuti protap keamanan di Kabul, dengan menempatkan semua orang yang dibawah koordinasinya di hotel PARK STAR yang jauh lebih aman. Belakangan diketahui bahwa Hotel KABUL STAR pada 15 april 2012 diduduki oleh penyerang Taliban, dan digunakan sebagai basis penyerangan ke gedung parlemen dan beberapa kedutaan besar negara asing disekitarnya.

Kami memasuki sebuah ”War Bunker” yang sengaja dibangun untuk mengantisipasi serangan seperti ini. Sebuah ruangan luas, nyaman, terang, berventilasi dan AC, berfasilitas lengkap dengan 2 pintu baja besar dua lapis yang dijaga luar dalam oleh anggota kemanan hotel bersenjata lengkap. Ditempat inilah kami berempat dan sekitar 50 orang yang terdiri dari tamu dan staf hotel menunggu sekitar 9 jam lebih dari pukul 13:30 – 22:30. Setiap satu jam, kami dikumpulkan dan diceritakan situasi terakhir diluar. Sementara kami agak tegang karena suara tembakan dan ledakan sayup-sayup terdengar, ditambah dua kali mati lampu yang mulai membuat kami menyangka ada apa-apa dan berimajinasi liar tentang apa yang bisa terjadi dengan kami semua.

Dari beberapa kali informasi yang didapat dari petugas keamanan Park Star Hotel, konon di jalan dekat hotel kami terjadi tembak menembak, dan ada dua pembom bunuh diri yang meledak, lalu dekat taman juga ada Taliban yang diserang polisi dan militer setempat. Konon juga ada puluhan ekspatriat yang terluka bahkan meninggal terkena peluru nyasar. Kami berdo’a semakin kuat. Sementara itu keluarga dan teman-teman kami telah mengetahui keadaan kami dari pesan pendek dan melalui Twitter yang kami kirim, dan update dengan berita-berita positif agar tidak menimbulkan kecemasan di tanah air. Saya dan Farhan bahkan mengirim foto dengan muka yang riang gembira di bunker, mengirimkan kesan bahwa kami baik-baik saja.

Kepala rombongan kami, Muhamad Farhan, adalah orang yang paling tenang, beliau lah yang menjaga kepala kami tetap dingin dan hati kami tetap positif. Belakangan setelah meninggalkan Kabul, beliau langsung pusing-pusing dan mual, rupanya biarpun terlihat tenang, sebenarnya selama ini beliau stress, memikirkan keselamatan kami.

Pukul 22:30 kami diperkenankan mengambil koper kembali ke kamar masing-masing, dibumbui dengan peringatan petugas keamanan agar tetap terus mematikan lampu kamar, biar tidak mencolok katanya. Kepala keamanan juga berpesan agar bila ada ketukan di pintu kamar, harus segera bersiap untuk kembali lagi ke dalam Bunker.. just in case ada sesuatu yang buruk terjadi, katanya.

Terus terang saya mengatakan kepada Farhan, ”Kang saya takut, kamar saya dan kang Farhan itu ada jendela besar menghadap ke jalan, bagaimana kalo ada sniper iseng! Bagaimana kalau ada RPG nyasar??” Atas dasar itu akhirnya kami bersepakat untuk tidur berempat di satu kamar, dan bergantian tidur-bangun seperti ronda. Satu orang juga bertugas untuk membrowsing berita di internet dan TV cable di kamar, dan mengupdate situasi dari sudut pandang berita diluar hotel.

Sementara itu tembak menembak di luar hotel PARK STAR masih terus berlangsung, hanya bedanya di kamar kami bisa dengan jelas mendengar suara rentetan senjata dan dentuman beruntun, non stop! Sepanjang malam. Kadang-kadang saya melihat langit berubah warna beberapa detik setelah ledakan-ledakan besar. Ini menakutkan!

Semalamam terdengar jelas tembak menembak dan deru helikopter tempur berputar-putar di atas Kabul, terutama diatas pukul 3:00 pagi.

Pada pukul 08:00 tiba-tiba semua suara tadi berhenti, 10 menit kemudian, kami mengetahui dari Twitter wartawan Al-Jazeera bahwa, penyerang Taliban terakhir telah dilumpuhkan, dan gedung disebelah Kabul Star telah dikuasai militer Afghanistan. Serangan yang disebut oleh pihak Taliban sebagai ”Spring Attack” yaitu semacam launching dan premier teror yang akan mereka lancarkan sepanjang musim panas nanti, telah selesai. 35 orang meninggal, belasan luka-luka. Semua penyerang Taliban tewas.

Kami menunggu sampai satu jam kemudian untuk memastikan keadaan sudah tenang. Setelah mengkonfirmasi dengan pihak hotel, akhirnya kami bisa kembali ke kamar masing-masing untuk mandi dan membayar tidur yang terganggu tadi malam.

Tembak menembak di luar hotel PARK STAR berlangsung dari 15 April 2012 pukul 13:30 sampai 16 April 2012 pukul 08:00. Sepanjang masa itu semua tamu termasuk kami, empat orang anggota delegasi Indonesia, mendapatkan perhatian dan perlakuan sangat baik dari pihak hotel, staf lokal Colombo Plan di Kabul dan staf KBRI.

Pagi itu Kabul yang aman tentram dan segar telah kembali, penduduk Kabul melakukan aktifitasnya seperti biasa, sekan tidak terjadi apa-apa sehari sebelumnya. Mungkin mereka telah terbiasa..

Perjalanan keluar dari Kabul

Paginya, kami berempat dievakuasi dari Hotel menuju ke KBRI dengan menggunakan kendaraan anti peluru milik KBRI KABUL, evakuasi berjalan lancar.

Pada pukul 14:00, masih dengan menggunakan kendaraan anti peluru milik KBRI Kabul, kami melalui jalur protokoler diplomatik dievakuasi ke Bandara International Kabul. Tiba di bandara pukul 15:00, dan tinggal landas pukul 17:00 dengan pesawat FLY DUBAI menuju bandara International Dubai untuk transit dua hari. Kami tiba di Bandara Soekarno Hatta pada tanggal 18 April 2012 pukul 22:30 malam.

Apresiasi tertinggi disampaikan kepada semua pihak yang terkait dalam memberikan dukungan dan bantuan selama ini, khususnya kepada Kuasa Usaha ad Interim dan staf KBRI Kabul, serta perhatian khusus Menteri Luar Negeri terhadap relawan YCAB guna menjamin perlindungan dan keselamatan kami sampai tiba di Jakarta. Juga kepada keluarga kami yang tanpa henti mendoakan keselamatan kami dari Tanah air.

Farhan bertanya kepada saya, ”Mo Kapok nteu?” ”Nggak kang..” ”September kita ke Iraq yuk?” ”Hayuk kang!” 

 
Pictureini penjaga hotel kami, menyandang AK 47
Mo!.. Mau ya ikut ke Kabul?? Kata kang Farhan sambil memperlihatkan sms dari Riva (Colombo Plan) kepada saya. Tanpa pikir panjang, saya langsung menyambut.. Hayu kang! Mari berpetualang..

Awal petualangan

Pada tanggal 9 April 2012, Yayasan Cinta Anak Bangsa(YCAB) dalam rangka kerjasama dengan Colombo Plan, mengirim empat orang relawannya yang memiliki latar belakang profesi media, untuk meliput dan memberikan pelatihan capacity building untuk media planning bagi para petugas kantor informasi publik dari Colombo Plan dan Kementerian Anti Narkotika Republik Islam Afghanistan. Program ini dilaksanakan pada tanggal 10 – 14 April 2012 di Hotel Park Star, Kabul.

PictureKika: Bina, Mo, Farhan, Heka
Kami berempat adalah :
1.MUHAMMAD FARHAN, selebritis/presenter terkenal Indonesia sebagai Ketua Dewan Penasihat YCAB dan Penyiar Delta FM
2.HEKA IRAWAN Asisten dari Farhan dan fasilitator training
3.BINA SEPTRIONO Wartawan Suara Merdeka Semarang & Trainer
4.Dan saya, MO SIDIK, Konsultan Komunikasi Radio dari Bandung & Public Speaker/ Stand Up Comedian


Setelah menempuh perjalanan hampir 11 Jam (minus transit di Dubai) akhirnya kami mendarat di Kabul International Airport. Pukul 7:00 pagi pesawat kami, FlyDubai mendarat di Landasan airport Kabul. Terlihat hanya ada 2 sampai 3 pesawat komersil, sisanya; beberapa pesawat milik swasta dan milik PBB, beberapa pesawat tempur, belasan Hercules, dan puluhan Helikopter militer.

Suasana Kabul, Afghanistan

Ketika kami menginjakan kaki, turun dari pesawat, yang bisa kami ucapkan adalah Subhanallah.. ini negeri indah sekali. Luas, berbukit-bukit dan dikelilingi oleh pegunungan dengan salju di puncaknya. Udaranya segar, dingin karena baru saja memasuki musim semi, setelah melalui salah satu musim dingin terdingin dalam sejarah Afghanistan. Perjalanan Airport menuju hotel Park Star Kabul pun merupakan pengalaman yang luar biasa.

Kabul adalah kota yang amat kacau balau. Debu dimana-mana, bangunan-bangunan lama, di kiri-kanan jalan, tidak ada lampu pengatur lalu lintas, orang berjalan kaki hampir dimana saja, trotoar, tepi jalan, sampai ke tengah jalan!. Sepeda, motor berseliweran ke berbagai arah, demikian juga dengan mobil, liar.. parkir sembarangan, mengambil jalan seenaknya saja dan jalanan dimana-mana macet!. Tercatat dalam perjalanan 25 menit bandara menuju hotel 6 kali supir taksi tembak kami memaki dalam bahasa Dari.

Lalu taksi pun berhenti di sebuah jalan tertutup tembok tinggi. “We are here? Is this Park Star Hotel?” kita sudah sampai di hotel? “Yes” jawab supir taksi mantap.. Hotel mana hotel? Kok nggak keliatan? Ini cuma tembk besar, ada pintu kecil dari besi. Lalu ada orang setengah bule berpakaian coklat menenteng senjata otomatis AK 47 mengetuk jendela? “Are you a guest? Ooh.. welcome to Park Star Hotel”


PictureMakan besar ala Afghanee
Hotel Park Star Kabul, salah satu hotel termewah di Afghanistan, pernah mengalami serangan bom bunuh diri Taliban sebanyak 2 kali. Maka dari itu dibangunlah benteng mengelilingi hotel ini, jalan masuk hotel ditutup untuk umum dan mobil dijaga 4 pengawal bersenjata. Itu baru jalannya. Belum pintu masuk hotel. Hotel dilapisi dengan tembok tebal tinggi, untuk memasuki hotel ini kita harus melewati 1 post pemeriksaan full body search, barang semua digeledah, ada metal detektor, lalu kita harus melewati 3 pintu baja yang masing-masing dijaga 2 orang pengawal bersenjata AK 47 di bagian luar dan dalam. Setelah itu baru kita bertemu dengan bagian Front Office. Sungguh sangat ketat keamanan Hotel ini.

Karena kami diundang oleh sebuah yayasan internasional, maka kami harus mengikuti prosedur keamanan super detail mereka sebelum memasuki kamar masing-masing dan istirahat. Prosedur keamanan diantaranya adalah kami harus memakai pakaian lengkap dan kaus kaki, sepatu harus diletakan di samping tempat tidur, dompet, paspor, dan HP di satu wadah yang mudah dibawa. Gunanya adalah bila terjadi serangan, kami bisa langsung pakai sepatu, dan sempat mengambil semua keperluan identitas untuk segera menuju ke bunker yang berada di lantai basement hotel. Kami juga tidak diperkenankan keluar hotel tanpa pengawalan dari pihak Colombo Plan. Ketat sekali.

Picturekitorang basaudara
Kami dipilih dan bersedia dikirim ke Kabul karena ini memang merupakan kesempatan langka. Di sisi lain kehadiran keempat trainer dan relawan dari YCAB dengan latar belakang media, diharapkan mampu mempererat hubungan dengan rakyat dan pemerintah Afghanistan. Komunikasi dua negara lewat program ini, memungkinkan keterbukaan informasi tentang Afghanistan kepada bangsa Indonesia, apalagi kami berempat adalah para pekerja media.
Maka dari itu workshop dan peliputan berlangsung lancar, bahkan Kementrian Anti Narkotika Republik Islam Afghanistan, menilai delegasi YCAB memberikan nilai tambah besar pada program tersebut, workshop kami berakhir pada 14 April 2012, ditutup dengan rasa haru karena para peserta sangat menyukai kami, dan mereka menilai Indonesia adalah negara yang besar sebagai sahabat baik negara Afghanistan. Ya, mereka mengangkat kami menjadi saudara dekat mereka..


Picture
Ber-Stand Up Comedy di Afghanistan
Di akhir sesi terakhir, saya sempat melakukan stand up comedy dan meskipun setiap lawakan diterjemahkan dulu ke bahasa Dari dan Pashto (bahasa nasional Afghanistan) sehingga terjadi delay tawa, namun bit-bit saya bisa diterima dan dicerna dengan baik, sehingga menuai tawa.

Wah tak terasa sudah Lima hari kami di Kabul, besok waktunya pulang!.. pesawat kami akan take off jam 16:30 waktu setempat, tak sabar rasanya untuk kembali ke tanah air.


Link Nekad Traveler TELKOMSEL: disini
Link Video NEKAD TRAVELLER: disini